Pendahuluan
Globalisasi adalah
proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan
aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi,
termasuk kemunculan telegraf dan Internet,
merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi
dan budaya.
Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi berawal
di era modern, beberapa pakar
lainnya melacak sejarah globalisasi sampai sebelum zaman penemuan Eropa dan pelayaran ke Dunia Baru. Ada pula pakar yang
mencatat terjadinya globalisasi pada milenium ketiga sebelum Masehi. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad
ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung sangat cepat.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Indonesia merupakan
salah satu negara yang terkena dampak globalisasi, salah satunya globalisasi
budaya. Tentunya globalisasi tersebut dapat memberikan dampak terhadap budaya
di Indonesia, baik dampak positif maupun negatif. Oleh karena itu, penulis pada
kesempatan kali ini akan membahas Pengaruh Globalisasi Terhadap Perkembangan
Budaya di Indonesia.
Globalisasi
Budaya
Globalisasi
budaya meningkatkan kontak lintas budaya namun
diiringi dengan berkurangnya keunikan komunitas yang dulunya terisolasi. Globalisasi
juga merubah cara pandang sekolompok manusia maupun individu tentang pola
berperilaku, pola berpakaian, pola kerja, dan lain lain. Hal ini karena
masuknya pengaruh dari luar Indonesia. Sehingga saat ini, mayoritas penduduk
Indonesia mulai ikut-ikutan trend
asing. Salah satunya cara berbusana, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa gaya
berbusana di Indonesia sudah mengikuti trend
barat. Seperti yang kita ketahui bahwa dahulu Indonesia sangat sopan dalam
berbusana, akan tetapi pada saat ini sudah banyak pria maupun wanita menggunakan
pakaian ketat, celana di atas lutut, baju di atas pusar dsb. Hal tersebut
menegaskan bahwa kebudayaan di Indonesia telah terglobalisasi oleh pengaruh
luar.